Toni Christiansen, Pria yang kehilangan kedua kakinya karena kecelakaan.
Tapi, dia tak mengeluhkan kekurangan fisiknya. Dia bangkit! Fokus untuk melatih bagian tubuhnya yang lain agar bisa melakukan aktivitas seperti orang-orang normal.
Keterampilan fisiknya bahkan melampaui keterampilan fisik orang-orang yang normal.
Walaupun tanpa kaki, dia jago renang dan menjadi petugas penjaga pantai. Jago karete penyandang sabuk hitam. Dia juga menjadi motivator dan pembicara publik kelas dunia. Dan banyak keahlian lain yang dia kuasai melebihi kemampuan orang bertubuh normal. Luar biasa!
Anda bisa mengenal lebih dekat Tony di web pribadinya http://tonychristiansen.com.
Keterbatasan Fisik Menjadi Motivasi untuk Berprestasi
Inspirasi dan pelajaran apa yang bisa kita petik dari seorang Tony Christiansen, Terutama untuk orang yang mengalami gangguan bipolar (ODB)?
Tony, tidak fokus pada apa yang tak dia miliki (kedua kakinya), tapi dia fokus pada apa yang dia miliki. Dia gali dan kembangkan potensi yang dia miliki sampai batas maksimal.
Keterbatasan fisik tak menghalanginya untuk mengasah dan mengembangkan potensi dirinya. Sebaliknya malah mendorongnya untuk meraih prestasi tinggi dalam hidupnya.
Lebih Fokus Mengembangkan Potensi Diri
Seperti kita tahu, salah satu kemungkinan penyebab gangguan bipolar adalah ketidakseimbangan bio kimiawi dalam otak. Ada masalah di satu titik bagian otak ODB. Berarti bagian yang lain dari otak ODB bekerja normal dan tak bermasalah.
Selama ini sepertinya ODB terlalu fokus mempermasalahkan satu titik di bagian otaknya yang bermasalah. Dan mengabaikan bagian lain otak yang bekerja normal.
Sekarang, coba anda lebih fokus memaksimalkan kemampuan bagian otak yang tak bermasalah untuk melakukan hal-hal positif dan kreatif. Ini tidak berarti mengabaikan bagian otak yang bermasalah. Sambil anda berusaha mengatasi satu titik bagian otak yang bermasalah, anda fokus untuk lebih memberdayakan bagian otak yang tak bermasalah.
Seperti Tony, pria tanpa kaki, jangan biarkan kelemahan fisik atau psikis menghalangi ODB untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki. Jadikan kelemahan diri sebagai motivasi untuk melakukan sesuatu yang luar biasa dalam kehidupan anda.Bukan tak mungkin ODB bisa melakukan sesuatu yang melampaui kemampuan orang-orang yang normal. Sangat mungkin ODB dengan kemampuannya bisa menghasilkan karya kreatif bernilai tinggi.
Sisi Positif dari Dua Kutub Suasana Hati
ODB, mengalami dua kutub suasana hati yang ekstrem antara fase manik/hypomanik dan depresi.
Selama ini, mungkin anda terlalu fokus pada hal-hal negatif dari dua fase perubahan mood tersebut. Padahal ada hal-hal positif dari kedua kutub suasana hati itu.
Saat manic, ODB mengalami perasaan melambung dan luapan semangat melebihi batas normal. Mengapa anda tidak berusaha fokus pada hal-hal positif dari fase manik ini? Misalnya, melakukan aktivitas-aktivitas kreatif yang bisa menghasilkan sebuah karya bernilai tinggi, seperti menulis, melukis, memahat dan yang lainnya.
Sekedar contoh, saya hobi melukis dan mematung. Saat fase manik/hypomanik datang, saya suka menyalurkan luapan emosi dan energi kreatif dengan melukis atau membuat patung. Dalam kondisi manik, saya bisa sangat semangat, imajinatif dan fokus ketika membuat sebuah karya lukis atau patung. Sehingga saya bisa membuat sebuah lukisan atau patung yang cukup bagus.
Ada kebahagiaan, kebanggaan dan kepuasan batin tersendiri ketika saya berhasil membuat sebuah lukisan atau patung. Kebahagiaan dan kebanggaan diri tersebut bisa meningkatkan rasa percaya diri.
Kebahagiaan, kebanggaan, kepuasan batin dan meningkatnya kepercayaan diri pada akhirnya bisa membuat suasana hati yang positif bagi ODB. Ini berarti, aktivitas positif dan kreatif saat fase manik, menjadi terapi yang bisa membantu pemulihan kondisi psikologis ODB.]
Anda punya pengalaman unik bagaimana mengatasi gangguan bipolar atau gangguan psikis lainnya? silakan berbagi di komentar.
Jika menurut anda artikel ini cukup menarik dan bermanfaat silakan share di twitter atau facebook.
Tarjum adalah pendiri dan editor solusibipolar.com, Curhatkita, Forum Curhat, Grup Facebook Teman Curhat dan Solusi Bipolar. Penulis buku "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah". Anda bisa kenal lebih dekat dengan Tarjum di sini. Ikuti Tarjum di Facebook, Twitter, Google+ dan LingkedIn.
Inspirasi dari Tony Crhistiansen untuk Orang Dengan Bipolar
Ebook "Berdamai Dengan Bipolar"
Bagaimana mengenali dan mengatasi Gangguan Bipolar?
Bagaimana menanggapi sikap negatif orang-orang di sekitar anda?
Jika orang yang anda cintai mengalami Gangguan Bipolar, Apa yang sebaiknya anda lakukan?
Ebook ini memberi jawaban dan solusi alternatif penanganan Bipolar.
Bagaimana mengenali dan mengatasi Gangguan Bipolar?
Bagaimana menanggapi sikap negatif orang-orang di sekitar anda?
Jika orang yang anda cintai mengalami Gangguan Bipolar, Apa yang sebaiknya anda lakukan?
Ebook ini memberi jawaban dan solusi alternatif penanganan Bipolar.
Buku "Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah"
Psikomemoar Seorang Bipolar
Buku ini bercerita tentang pergumulan saya selama bertahun-tahun dengan problem psikis yang tidak saya fahami. Yang membuat saya terus bertanya-tanya, “Apa yang terjadi dengan diri saya? Penyakit apa yang saya alami? Bagaimana cara mengatasinya?” Ironisnya, saya justru baru tahu apa yang terjadi dengan diri saya, 8 tahun setelah saya bisa melepaskan diri dari belenggunya.
Buku ini bukan hanya bercerita tentang pengalaman psikologis, tapi tentang perjuangan seorang anak petani untuk mewujudkan impiannya, Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah.
Sinopsisnya silakan baca di sini.
Psikomemoar Seorang Bipolar
Buku ini bercerita tentang pergumulan saya selama bertahun-tahun dengan problem psikis yang tidak saya fahami. Yang membuat saya terus bertanya-tanya, “Apa yang terjadi dengan diri saya? Penyakit apa yang saya alami? Bagaimana cara mengatasinya?” Ironisnya, saya justru baru tahu apa yang terjadi dengan diri saya, 8 tahun setelah saya bisa melepaskan diri dari belenggunya.
Buku ini bukan hanya bercerita tentang pengalaman psikologis, tapi tentang perjuangan seorang anak petani untuk mewujudkan impiannya, Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah.
Sinopsisnya silakan baca di sini.
2 komentar:
mas Tarjum, saya pernah menuliskan semuanya di kertas, hasilnya ? Sungguh pikiran2 yang tak mungkin muncul saat kondisi normal. Namun saat manic dengan gejala tak bisa tidur lebih dr 2 hari, akhirnya saya putuskan utk 'menelpon kembali psikiater saya, karena sudah 3 bulan saya atas anjuran dokter tidak konsumsi obat, dan psikiater memutuskan saya utk konsumsi obat kembali'
Apakah dalam kasus mas Tarjum, juga begitu ? atau mas Tarjum sudah berhenti konsumsi obat sama sekali ?
Sejak awal saya tidak mengkonsumsi obat. Karena waktu itu saya tak tahu bahwa bipolar bisa diatasi secara medis dengan obat (moodstab). Saya hanya mengandalkan terapi non medis, terutama terapi fisik didukung terapi mental, sosial dan spiritual. Saya juga pernah relaps, tapi kadarnya ringan dan masih bisa diatasi sendiri. Saya sudah cerita secara detail soal ini di buku psikomemoar “Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah” dan ebook “Berdamai dengan Bipolar”.
Saya juga sudah menjelaskannya di beberapa artikel di blog ini dan blog Curhatkita [http://curhatkita.blogspot.com]
Posting Komentar
Silakan sampaikan pendapat anda di komentar.